Jumat, 30 Oktober 2015

All I Need

All I Need


When I saw your face I knew
I'd do anything to try to get to you
I don't even know your name
You got me frozen in place and I can't move

Your lips are like dynamite
(Your lips are like dynamite)
Your eyes had me alive
(Shining light)
I refused to hold you close
I've been wrong

You're all I need so shout it out
I fall to my knees when you're around
Time stands still
And you don't even try
I've got to have you in my life

(Oh-oh)
Tell me that you need me
(Oh-oh)
I've got you on my mind
(Oh-oh)
Tell me that you need me
(Oh-oh)
Run away with me tonight
(Tonight)

You've got the keys to make me start
Don't have my license
Let's make out in your dad's car
I tried to make him laugh
You looked my way but you just smiled
Then walked right by

Your lips are like dynamite
(Your lips are like dynamite)
Your eyes had me alive
(Shining light)
I refused to hold you close
I've been wrong

You're all I need so shout it out
I fall to my knees when you're around
Time stands still
And you don't even try
I've got to have you in my life

(Oh-oh)
Tell me that you need me
(Oh-oh)
I've got you on my mind
(Oh-oh)
Tell me that you need me
(Oh-oh)
Run away with me tonight
(Tonight)

There she goes again
Telling me to run away
It's time to take a chance
So I'll scream my lungs out
She said soon we'll run away
Heart starts beating
She says we'll find a plan
She says

You're all I need so shout it out
I fall to my knees when you're around
Time stands still
And you don't even try
I've got to have you in my life

(Oh-oh)
Tell me that you need me
(Oh-oh)
I've got you on my mind
(Oh-oh)
Tell me that you need me
(Oh-oh)
Run away with me tonight
(Tonight)

Story Of Another Us

Story Of Another Us


Play the scene over again, before the credits rolling in
Inside my head
I don’t recall a single word, you hit me faster than I hurt
Inside my head

And now I'm shaking, wearing thin
I've always wondered where you've been
Tell me if you wanted it at all

I got a long term plan with short term fixes
And a wasted heart to catch eclipses
And I push my luck and trust the dust enough
That's the story of another us
One last ditch and new beginnings
So take this heart, put yourself in it
This surprise ending I'm depending on
Be the story of another us
The story of another us
The story of another us
The story of another us
Could be the story of another us

Memories are pay-per-view, it costs too much to think of you
I'm hanging by a thread
And ever long before we're done, I see quick to what we've begun
I'm hanging by a thread

And now before our hope is lost
My heart is here it's such a cause
Tell me if you wanted it at all

I got a long term plan with short term fixes
And a wasted heart to catch eclipses
And I push my luck and trust the dust enough
That's the story of another us
One last ditch and new beginnings
So take this heart, put yourself in it
This surprise ending I'm depending on
Be the story of another us
The story of another us
The story of another us
The story of another us
Could be the story of another us

Drowning, beside you
Where I'll be to remind you
We're still first in line for
The front row of last resorts
One last ditch and new beginnings
So take this heart put yourself in it
This surprise ending I'm depending on

I got a long term plan with short term fixes
And a wasted heart to catch eclipses
And I push my luck and trust the dust enough
That's the story of another us
One last ditch and new beginnings
So take this heart, put yourself in it
This surprise ending I'm depending on
Be the story of another us
The story of another us
The story of another us
The story of another us
Could be the story of another us

Review Magic Hour, Selalu Ada Keajaiban Dalam Cinta

Bintang.com, Jakarta Pemain: Michelle Ziudith, Dimas Anggara, Nadia Arina, Rizky Nazar, Meriam Bellina, Ira Wibowo, Anisa Rahma, Ramzy, Surya Saputra
Sutradara: Asep Kusdinar
Skenario: Tisa TS & Sukhdev Sing
Durasi: 90 menit
Sinopsis:
Raina dan Gweny adalah saudara tiri. Meski begitu mereka sangat akrab, sudah seperti sahabat atau bahkan saudara kandung. Sejak kecil mereka tinggal bersama ibu Gweny, Flora. Raina bekerja di toko bunga milik ibunya Gweny yang dipanggilnya Tante Flora.
Suatu waktu, Tante Flora meminta Gweny untuk bertemu dengan Dimas. Ia ingin menjodohkan Gweny dengan Dimas yang merupakan anak dari sahabatnya, Cindy. Gweny merasa keberatan dijodohkan dan menganggap ibunya terlalu kolot. Tapi karena tidak ingin menyakiti perasaan aibunya, Gweny meminta Raina untuk berpura-pura menjadi dirinya.
Raina awalnya enggan memenuhi permintaan Gweny, apalagi ia sempat mengalami kecelakaan saat sedang mengantarkan bunga pesanan pelanggan toko bunganya. Tapi akhirnya Raina bersedia mengiyakan keinginan Gweny. Ternyata setelah bertemu dengan Dimas, Raina merasakan momen penuh keajaiban yang mampu melepas rasa sedih. Seiring berjalannya waktu mereka saling mencintai.
Sayangnya rasa cinta yang dirasakan Raina terhadap Dimas, justru membuatnya bimbang, bahkan panik. Karena ada cinta lain yang menantinya sejak kecil, yaitu cinta sahabatnya, Toby. Raina tidak mau kehilangan Toby, tapi dia sadar sudah menyakitinya. Di sisi lain, Toby juga disukai oleh teman sekerjanya di kafe. Namun Toby mengacuhkannya karena hatinya sudah tertambat para Raina.
Sementara Dimas sendiri sepertinya bukanlah pria yang tepat untuk Raina, karena Dimas sudah dijodohkan oleh ibunya dengan Gweny. Lagi-lagi cinta Raina harus dibenturkan pada pilihan antara cinta atau persahabatan.
Namun cinta bukanlah cinta jika tidak melalui sebuah ujian. Begitu juga cinta Raina dan Dimas. Semakin mereka berjuang menyatukan cinta, semakin banyak tragedi yang memisahkan. Dapatkah Raina dan Dimas memperjuangkan cinta sejati untuk selamanya, ketika keadaan bersikap tidak adil terhadap kehidupan mereka?
Review:
Tema cinta memang tak pernah usang dan selalu menarik. Tema cinta pula yang diangkat Screenplay Production di film layar lebar perdana mereka. Selama ini Screenplay lebih dikenal lewat karya-karya FTV (Film Televisi) mereka.
Cerita yang kita jumpai di film Magic Hour mungkin sudah pernah kita lihat sebelumnya. Namun sekali lagi, tema cinta tetap menarik dan tak pernah usang meski kerap diulang-ulang. Magic Hour cukup menghibur. Ada tangis, tawa, haru, romantisme, persahabatan sampai hubungan keluarga bisa kita rasakan di film yang disutradarai Asep Kusdinar ini.
Para pemain juga tampil pas dengan peran serta porsinya masing-masing. Kedekatan Dimas Anggara dan Michelle Ziudith terasa dengan baik, keduanya pernah bermain bersama di sinetron Love in Paris. Meriam Bellina tampil memikat dan menambahkan nuansa komedi di film ini. Lagu dan musik yang mengiringi juga tak kalah memikat. Magic Hour juga bisa mengharu-biru para remaja dengan beberapa adegan dan dialog yang cukup puitis.
Untuk bagian ini, Tisa TS sebagai penulis skenario memang sudah dikenal mampu mengaduk-aduk perasaan penonton remaja. Judul film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini juga termasuk puitis.
Dalam dunia fotografi atau sinematografi, magic hour atau yang juga biasa disebut golden hour, didefinisikan sebagai masa setelah matahari terbit atau sebelum matahari terbenam, saat warna langit agak kemerah-merahan atau lebih lembut ketimbang saat matahari berada tinggi di angkasa. Keindahan transformasi warna alam tersebut yang memiliki kesamaan dalam kisah cinta Raina dan Dimas di film ini.
Kehadiran sosok Dimas yang tidak direncanakan bagaikan magic hour, momen penuh keajaiban yang mampu melepas rasa sedih, membuka mata dan menerangi jalan yang ditempuh Raina. Sebelum bertemu Dimas, magic hour Raina adalah saat hujan turun. Bisa juga berarti, selalu ada keajaiban dalam cinta. Jadi, bagi yang masih tertarik dengan tema drama percintaan, Magic Hour bisa jadi pilihan yang tepat.

Foto-foto Adegan:




Review Everest, Kenekatan Pendaki yang Berujung Tragedi

Bintang.com, Jakarta Pemain: Jake Gyllenhaal, Josh Brolin, John Hawkes, Jason Clarke, Clive Standen
Sutradara: Baltasar Kormakur
Sekenario: Justin Isbell, William Nicholson, Simon Beaufoy
Durasi: 121 menit

Sinopsis
Film Everest merupakan sebuah film drama-thriller yang ceritanya diambil berdasarkan kisah nyata Rob Hall (Jason Clarke). Ia memandu perjalanan ke puncak tertinggi gunung Everest lewat tour Adventure Consultans yang dibuat bersama teman-temannya pada tahun 1996.
Namun keinginan beberapa orang dalam ekspedisi yang dipimpin oleh Rob Hall itu ternyata harus menghadapi berbagai macam rintangan. Khususnya hawa dingin yang menusuk dan cuaca yang tidak menentu.
Berulang kali, tim ini harus berada pada situasi genting untuk nyawa mereka. Terutama saat berada di lokasi gunung es yang 'rapuh'. Bahkan, mereka harus berhadapan dengan longsoran salju yang ganas.
Meski demikian, kejayaan yang didapat jika menginjakan kaki di puncak Everest membuat semua masalah tak terlihat. Salah satunya, ketika rekannya mengatakan badai akan segera tiba, namun timi ini tak menghiraukan.
Tak pelak, Rob Hall beserta pendaki lainnya terjebak pada situasi yang sulit. Mereka terkena imbas dari badai salju gunung Everest. Apakah usaha Rob untuk mendaki puncak tertinggi Everest berhasil?

Review:
Bagi sebagian orang, ada sensasi yang berbeda ketika berhasil menginjakan kaki di puncak Everest. Gunung yang mempunyai tinggi 8.848 meter diatas permukaan laut ini menjadi salah satu gunung paling berbahaya di dunia. Namun, hal itu tidak mengurungkan beberapa pendaki untuk menghentikan langkah kakinya agar sampai ke puncak gunung Everest.
Film yang diangkat dari kisah perjalanan Rob Hall (Jason Clarke) beserta pendaki lainnya ini terjadi pada tanggal 10 Mei 1996 silam. Curahan hati para pendaki gunung seakan tertuang di film ini. Film ini sangat serat akan pesan perjuangan dalam mencapai tujuan, meski diterpa berbagai masalah selama perjalanan.
Dari segi visual, film Everest terbilang sangat bagus. Penonton akan disuguhkan pemandangan yang mampu membuat takjub semua mata yang melihatnya. Apalagi film produksi Universal Studio ini juga ditampilkan dalam bentuk 3D yang bisa disaksikan di IMAX. Tak pelak sensasi seperti berada di puncak Everest akan didapat penonton kala menyaksikan film.
Dari segi cerita, film Everest tak banyak menceritakan kisah awal dari para pendaki yang menjadi korban keganasan gunung Everest, justru lebih mengangkat cerita dari Adventure Consultans. Sutradara juga lebih memilih menyajikan film secara tidak berlebihan. Apalagi didukung oleh akting para pemain yang sangat natural.
Film Everest sudah tayang di jajaran bioskop Indonesia sejak 16 September 2015 lalu. Bagi Anda yang gemar mendaki, film ini sangat cocok dan menarik untuk ditonton bersama teman seperjuangan Anda menuju puncak gunung.

Foto-foto Adegan: 







Trailer: